Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin dalam tubuh manusia yang tidak memiliki fungsi fisiologis, yang dianggap sebagai produk buangan yang dapat menimbulkan peradangan ketika melebihi batas normal (Wibowo, 2004). Batas normal kadar asam urat dalam darah manusia menurut Wiryowidagdo (1966) secara umum untuk laki-laki dewasa berkisar antara 3,5-7,2 mg/dl dan untuk perempuan 2,6-6,0 mg/dl.
Pada kondisi patofisiologis dapat terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal yang disebut hiperurisemia. Menurut Wibowo (2004) hiperurisemia dapat disebabkan oleh tingkat produksi asam urat yang berlebih, ekskresi asam urat melalui ginjal yang berkurang, atau kombinasi keduanya. Hiperurisemia dapat menyebabkan deposisi kristal asam urat pada persendian sehingga menimbulkan rasa nyeri dengan gejala bengkak merah, dikenal dengan istilah gout atau arthritis pirai.
Hiperurisemia merupakan salah satu jenis penyakit rheumatik yang gejalanya dapat diketahui dengan mudah, diantaranya rasa nyeri pada persendian. Rasa nyeri pada persendian berkaitan erat dengan aktivitas jaringan penyambung dan metabolisme sistem muskuloskeletal. Meskipun tidak menimbulkan kematian, kerugian yang ditimbulkan penyakit ini berdampak pada sistem ekonomi karena kemampuan fisik menurun. Penderita penyakit ini ditemui pada beberapa daerah di Indonesia, diantaranya hasil penelitian yang dilakukan Silvia (1985) yang menyebutkan bahwa hiperurisemia dan gout di Indonesia persentasenya sangat tinggi, terutama masyarakat Jawa dan Sulawesi Selatan yang berdomisili di pesisir, dengan kebiasaan harian masyarakatnya mengkonsumsi alkohol dan ikan laut. Sedangkan menurut Darmawan (1998) di Jawa Tengah pada tahun 1989 diantara 4.683 orang berusia 15-45 tahun yang diteliti, ditemukan 8% menderita asam urat tinggi (7,5% pria dan 0,5% wanita).
Hiperurisemia dan gout umumnya menyerang laki-laki, dan laki-laki gemuk mempunyai kecenderungan lebih tinggi terserang penyakit tersebut. Persentase penyakit hiperurisemia dan gout menyerang laki-laki sangat tinggi dibandingkan perempuan yang baru muncul setelah menopause. Hal ini disebabkan pada perempuan disekresikan hormon reproduksi (estrogen dan progesteron) yang ikut membantu pembuangan sisa metabolisme tubuh (Wibowo, 2004). Menurut Guyton (1996) hormon reproduksi yang membantu proses pembuangan tersebut merangsang perkembangan folikel yang mampu meningkatkan kecepatan proliferasi sel, menghambat keaktifan sistem pembawa pesan kedua siklus adenosin monofosfat (cAMP). cAMP menurut Soewolo (2000) diduga dapat mengaktifkan enzim protein kinase yang mempercepat aktivitas metabolik, diantaranya metabolisme purin dan pirimidin.
Pemicu Asam Urat
Makanan yang memicu terbentuknya asam urat melebihi kadar normal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: pertama, makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/ 100 gram makanan) adalah diantaranya hati, ginjal, otak, jantung, udang, remis, kerang, sarden, ekstrak daging (abon, dendeng), tape, alkohol. Kedua, makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/ 100 gram makanan) yaitu daging sapi, kerang, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya dan kangkung.
Ketiga, makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/ 100 gram makanan) adalah keju, susu dan telur (Wibowo, 2004). Hiperurisemia dan gout umumnya menyerang kaum laki-laki, dan laki-laki gemuk mempunyai kecenderungan lebih tinggi terserang penyakit tersebut. Kaum laki-laki persentase terserang penyakit hiperurisemia dan gout sangat tinggi dibandingkan dengan kaum perempuan yang baru muncul setelah menopause. Hal ini disebabkan pada perempuan disekresikan hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine, sementara pada pria tidak disekresikan hormon estrogen, sehingga asam uratnya cenderung lebih tinggi (Wibowo, 2004).
Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan dan pencegahan hiperurisemia yang sudah ada dilakukan dengan mengurangi tingkat produksi asam urat atau meningkatkan ekskresinya. Dua jenis obat yang digunakan untuk terapi hiperurisemia adalah obat-obat urikosurik dan penghambat enzim xanthine oksidase. Obat-obat urikosurik bekerja meningkatkan kebersihan ginjal dari asam urat dengan menghambat reabsorbsi tubular asam urat di ginjal. Kekurangan dari obat urikosurik ialah perlunya alkalinasi urin yang dikontraindikasikan pada pasien penderita kelainan fungsi ginjal.
Sekarang, hanya allopurinol yang masih diperbolehkan digunakan untuk mengurangi produksi asam urat. Allopurinol diberikan ketika obat urikosurik tidak berhasil mengurangi kadar asam urat darah sampai di bawah 7 mg/dl atau jika pasien intoleran terhadap obat urikosurik. Namun, allopurinol dapat menyebabkan efek samping seperti nefropati dan reaksi alergi, sehingga diperlukan obat hiperurisemik yang memiliki efektivitas dan keamanan lebih tinggi (Schlesinger, 2002).
Untuk tujuan tersebut pengobatan yang dilaksanakan diantaranya:
1. Pencegahan Inflamasi Sendi (SIS)
Semua jenis AINS (anti inflamasi dan analgetik) dapat diberikan pada serangan hiperurisemia, namun hasilnya akan berbeda (Ganiswara, 1995). Sampai sekarang kholkisin masih merupakan obat pilihan dalam pengobatan serangan hiperurisemia sampai arthritis gout akut ataupun pencegahannya dengan dosis yang lebih rendah (Rahardjo dan Tan, 1991). Kholkisin merupakan alkaloid yang diperoleh dari tumbuhan. Obat ini sudah digunakan sebagai obat encok di abad ke-enam oleh dokter-dokter di Arab.
Kholkisin bersifat anti inflamasi dan analgesik yang spesifik untuk encok dengan efek cepat yaitu 0,5 – 2 jam setelah serangan akut. Daya kerjanya diperkirakanm berdasarkan hambatan phagositosis dari leukosit sehingga siklus peradangan diputuskan (Ganiswara, 1995).
2. Penanggulangan Hiperurisemia
Pengobatan yang dilakukan terhadap penyakit hiperurisemia sementara ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pencegahan yang dapat menurunkan kadar asam urat, dikenal dengan obat urikosurik yang memperlancar ekskresi asam urat oleh tubuli ginjal dan pencegahan dengan penghambatan xanthine oxidase atau xanthine dehidrogenase (Tehupeiory, 1996).
Urikosurik
Mekanisme kerja urikosurik dalam pengobatan hiperurisemia adalah menghambat reabsorbsi asam urat oleh tubuli ginjal, sehingga banyak asam urat dikeluarkan bersama air seni. Untuk mencegah mengendapny asam urat pada saluran kemih akibat konsentrasinya yang tinggi dalam air seni, dianjurkan sering minum air putih kurang lebih tiga liter perhari (Raharjo dan Tan, 1979).
Penghambat Xantin Oksidase
Obat yang sering digunakan sebagai pengambat xantin oksidase adalah allopurinol. Mekanisme kerja allopurinol dengan cara menghambat enzim xantin oksidase yaitu enzim yang bertanggung jawab untuk merombak senyawa purin (hipoxantin dan xantin) menjadi asam urat. Struktur kimia allopurinol sangat mirip dengan xantin sehingga enzin xantin oksidase bekerja pada zat tersebut, akibatnya perombakan xantin menjadi asam urat juga menurun (Raharjo dan Tan, 1979 ).
Kelor, Obat Alami Asam Urat
Dalam ilmu pengobatan tradisional Indonesia, salah satu bahan alam yang belum banyak digunakan di masyarakat adalah tanaman kelor (Moringa oleiferaLamk.). Biji dan daun kelor yang masih muda dikonsumsi sebagai sayur, sedangkan biji yang sudah kering digunakan sebagai bioflokulan logam berat. Selain itu, akar dan daunnya sering digunakan sebagai alternatif alami yang dapat mengurangi rasa nyeri pada persendian. Pemanfaatan tanaman kelor, terutama daun dan akar sering digunakan sebagai alternatif alami pengobatan rheumatik dan encok. Beberapa daerah yang penduduknya memanfaatkan tanaman kelor sebagai pengobatan rheumatik adalah Minahasa, Sulawesi Selatan dan Ujung Pandang (Tugo, 2005).
Menurut Raharjo dan Tan (1979) dalam tanaman kelor diduga terdapat zat aktif yang mampu menurunkan rheumatik dan encok. Diantara zat aktif yang diduga bermanfaat tersebut adalah alkaloid dan flavonoid. Kedua senyawa ini diduga efektif menurunkan rasa nyeri akibat reumatik, dan bersifat anti inflamasi dan anti analgesik. Ganiswara (1995) menambahkan, kandungan alkaloid tanaman kelor yang dapat menurunkan rasa nyeri akibat rheumatik adala kholkisin. Kolkisin mempunyai khasiat anti inflamasi dan analgesik yang spesifik untuk encok dengan efek cepat yaitu 0,5 – 2 jam setelah serangan akut. Daya kerjanya diperkirakan berdasarkan hambatan phagositosis dari leukosit sehingga siklus peradangan diputuskan, serta stabilisasi lisosom meningkat. Di samping itu kholkisin juga berdaya anti mitotik, menghambat proses pembelahan sel (mitosis).
Selain kolkisin, Flavonoid juga diduga dapat menurunkan rasa nyeri persendian akibat rheumatik, dengan aktivitas fisiologinya yaitu inhibisi phosporilasi protein oleh protein kinase dalam netrophil (bagian dari leukosit), yang diaktifkan oleh cAMP untuk merangsang aktivitas metabolik.
Menurut Tahupeiory (1996) flavonoid dan alkaloid yang terdapat pada suatu tanaman mampu menghambat sintesis asam urat dan mendegradasikannya. Senyawa alkaloid yang terkandung dalam tanaman kelor (M. oleifera Lamk.) yang mampu menghambat sintesis asam urat dan juga bersifat anti inflamasi adalah kholkisin. Kholkisin menghambat aktivitas xanthin oksidase mendegradasikan xanthin dan hipoxantin menjadi asam urat. Selain itu juga kholkisin menuurut Guyton (1987) memutuskan siklus peradangan dengan menghambat phagositosis leukosit yang menyebabkan stabilisasi lisosom meningkat.
Diantara zat aktif yang terkandung dalam daun kelor selain flavanoid dan alkaloid, adalah allopurinol. Menurut Mayes (1992) allopurinol merupakan derivat asam nukleat yang diduga juga mampu menghambat sintesis asam urat. Pemberian allopurinol dilakukan ketika obat yang digunakan mendegradasikan deposit asam urat tidak mampu lagi. Namun, pemakaian allopurinol menimbulkan efek samping berupa nefropathi dan alergi.
Mekanisme penghambatan allopurinol ini dimanfaatkan untuk menjaga sintesis asam urat tubuh tetap setabil. Penggunaan allopurinol menurut Mansoer (2001) menimbulkan efek samping berupa nefropathi dan alergi.
Pada tahun 2008, Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan Putra Universitas di Malaysia, menerbitkan penelitian yang bertujuan untuk menguji apakah Kelor memiliki aktivitas Antinociceptive dan Anti-inflamasi, seperti halnya obat yang digunakan dalam pengobatan modern seperti NSAID (non-steroid anti-inflammatory drugs). enelitian ini menemukan bahwa daun kelor memiliki aktivitas zat antinociceptive dan anti-inflamasi, bahkan dalam jumlah tinggi. Ini pun berarti bahwa benar Kelor digunakan dalam pengobatan tradisional India sebagai pengobatan untuk Arthritis dan Gout hanya.
Efek dari kelor yang menekan enzim COX-2. enzim ini bertanggung jawab untuk proses inflamasi dan nyeri. Biasanya obat yang digunakan untuk menekan enzim ini adalah NSAID – seperti Voltaren, Nksin, Adoil, Arcoxia, Kaspo dll. Namun NSAID memiliki efek samping yang berbahaya seperti resiko stroke, masalah ginjal, masalah pembuluh darah, masalah perut dan banyak lagi.
Kelor adalah pohon yang telah digunakan sebagai makanan dan oabt-obatan alami sepanjang sejarah, yang berarti bahwa Kelor jauh lebih aman digunakan daripada NSAID dengan efektivitas penyembuhan yang sama dan tanpa efek samping. Saat ini dengan kembali ke pengobatan alami dan herbal, Kelor menawarkan solusi luar biasa untuk berbagai kondisi medis.
Sebuah penelitian di Indonesia menyimpulkan bahwa :
Ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamk.) memberikan pengaruh terhadap kadar asam urat darah mencit (Mus musculus)
Konsentrasi ekstrak daun kelor (M. oleifera Lamk.) yang efektif berpengaruh terhadap kadar asam urat darah mencit hiperurisemia adala konsentrasi 7,5 % dengan nilai sebesar 4,4 mg/dl. (Jumat Hadisasono, 2007).
Sunday, 10 January 2016
INI CARA KELOR MENGATASI DIABETES
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula tinggi dalam aliran darah yang menyebabkan sejumlah gejala menyedihkan. Diabetes membuat orang yang terkena menderita tidak hanya dari sisi metabolisme yang membahayakan, akan tetapi juga dari komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal kronis dan kerusakan retina. Sayangnya, tidak ada obat yang dapat menangkal masalah ini, namun perubahan dalam gaya hidup yang sehat dikombinasikan dengan suplemen pengobatan alami, dapat membantu banyak dalam mengurangi gejala diabetes yang membahayakan dan membuat sisa kehidupan yang anda jalani tidak nyaman.
Apa itu diabetes?
Diabetes dikenal sebagai penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah tinggi, baik karena kelenjar pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau sel tubuh tidak merespon dengan benar insulin yang dihasilkan.
Diabetes dapat dibagi menjadi tiga jenis:
1. Diabetes Tipe 1
Dalam kondisi ini, tubuh menciptakan insulin sangat sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan insulin. Meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi anak-anak dan remaja lebih mungkin untuk mengalami hal tersebut.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe ini ditandai dengan resistensi insulin yang terjadi ketika sel-sel tubuh berhenti menanggapi insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Orang dewasa lebih rentan terhadap masalah ini terutama karena obesitas.
3. Gestational Diabetes
Ketika seorang wanita yang tidak menderita diabetes sebelumnya menderita gula darah tinggi selama kehamilan, dia dikatakan harus gestational diabetes, yang mungkin merupakan gejala untuk diabetes tipe 2.
Diabetes digolongkan sebagai gangguan metabolisme, metabolisme yang mengacu pada cara tubuh kita menggunakan makanan yang dicerna untuk mensuplai energi dan pertumbuhan. Sebagian besar dari apa yang kita konsumsi dipecah menjadi glukosa yang masuk dan mengalir dalam aliran darah. Namun, untuk memungkinkan kelancaran transisi ini, tubuh membutuhkan insulin.
Secara sederhana dapat digambarkan bahwa makanan yang kita cerna diubah menjadi glukosa untuk fungsi sel. Glukosa membutuhkan bantuan dari insulin untuk menembus dinding sel karena tidak bisa masuk sendiri. Insulin karena itu bertindak sebagai pengatur metabolisme glukosa dalam tubuh. Jika insulin yang kurang atau menjadi sensitif, itu akan menyebabkan diabetes. Diabetes yang tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi seperti retinopati, neuropati, nefropati, masalah kardiovaskular dll.
Insulin merupakan hormon yang diproduksi pada pankreas. Seseorang yang memiliki diabetes memiliki kondisi di mana jumlah kadar glukosa yang tinggi didalam darahnya, karena tubuh mereka tidak menghasilkan cukup insulin, tidak menghasilkan insulin, atau memiliki sel-sel yang tidak merespon insulin yang dihasilkan.
Karena gula darah merupakan isu sentral dalam diabetes, banyak orang yang hidup dengan diabetes memilih untuk memodifikasi diet mereka untuk menghindari lonjakan besar dalam gula darah. Bahkan, banyak pula yang memilih untuk tidak mengkonsumsi gula, menghindari porsi besar buah-buahan, biji-bijian, serta pati, dan juga beralih ke diet lemak tinggi. Lebih tergantung pada lemak untuk energi memungkinkan orang-orang yang hidup dengan diabetes untuk mengkonsumsi energi yang mereka butuhkan, tanpa khawatir tentang overloading sistem mereka dengan tingginya kadar gula darah.
Tentu saja, tidak semua lemak diciptakan sama. Seperti kebanyakan penderita diabetes sangat menyadari, lemak sehat biasanya memiliki persentase tinggi asam oleat. Asam oleat merupakan Omega-9 asam lemak yang telah dicatat karena kemampuannya untuk – antara hal-hal penting lainnya – membantu mengurangi daya tahan tubuh terhadap insulin dan mengatur kadar gula darah. Asam oleat merupakan bahan utama dalam minyak zaitun, yang mengandung asam oleat sekitar 75 % dan merupakan sumber yang paling banyak tersedia dari asam oleat.
Bagaimana Kelor Mengatasi Diabetes
Daun Kelor memiliki 4 kali lebih Beta-carotene daripada wortel, 17 kali lebih banyak kalsium dibandingkan susu dan 25 kali lebih banyak zat besi daripada bayam. Daun kelor dan polong mengandung lebih dari 90 nutrisi dan 46 antioksidan. Daun Kelor memiliki lebih banyak antioksidan daripada daun hijau lainnya.
Daun Kelor pun mengandung sejumlah besar asam oleat. Seperti dengan semua senyawa nutrisi tinggi lainnya yang terkandung dalam daun kelor, asam oleat ini tidak diproses atau disintesis dengan cara apapun, sehingga tersedia untuk diserap secara langsung oleh tubuh. Selain mengandung asam oleat dengan kadar sangat tinggi (73 %), daun Kelor pun padat nutrisi penting lainnya yang membantu dalam memerangi diabetes. Bahkan, secara harfiah tidak ada jenis tanaman lain di bumi yang lebih padat nutrisinya dibanding Kelor.
Diabetes retinopati, atau kerusakan mata dari diabetes berkepanjangan, terjadi pada sekitar 40 % dari semua orang Amerika yang didiagnosis dengan diabetes. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan dari waktu ke waktu. Kelor sangat kaya dengan vitamin A (daun segar mengandung 4 kali dan serbuk daun mengandung 10 kali lipat vitamin A dalam wortel) yang telah terbukti untuk membangun kekuatan kornea, menghentikan peradangan mata dan mengurangi resiko degenerasi makula.
Vitamin C penting untuk produksi yang tepat dan regulasi insulin. Kekurangan vitamin C telah terbukti mempengaruhi kemampuan pankreas untuk mengeluarkan insulin, yang memberikan kontribusi pada peningkatan yang tinggi dari gula darah. Kelor mengandung kadar tinggi vitamin C (daun segar mengandung 7 kali lipat vitamin C dalam jeruk) yang membantu pankreas mengeluarkan insulin pada tingkat yang normal. Kelor sebagai sumber yang kaya asam askorbat membantu dalam sekresi insulin.
Para peneliti baru-baru ini melaporkan bahwa vitamin D sangat penting untuk sel-sel dalam pankreas untuk dapat mensekresikan insulin dengan benar. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat vitamin D paling rendah, memiliki risiko lebih besar terkena diabetes. Sangat menarik untuk dicatat bahwa nutrisi tertentu seperti vitamin B1, B2, B12, asam pantotenat, vitamin C, protein dan kalium – bersama dengan makan ringan yang mengandung karbohidrat – benar-benar dapat merangsang produksi insulin dalam tubuh.
Vitamin dan mineral lainnya juga telah dibuktikan dapat membantu dalam produksi dan regulasi insulin, baik di pankreas dan tempat lain di seluruh tubuh. Misalnya, vitamin E telah ditunjukkan dalam beberapa studi untuk mengurangi risiko terkena diabetes. Sebuah antioksidan kuat, vitamin E memudahkan tubuh untuk mengangkut dan mengelola insulin dengan meningkatkan integritas membran sel. Daun Kelor yang kaya dengan vitamin E dan mengandung 46 antioksidan kuat lainnya, sangat membantu dalam meningkatkan manajemen tubuh Anda dan regulasi gula darah pada tingkat sel dan menyediakan asupan makanan dengan spektrum penuh nutrisi untuk menyeimbangkan efek dari diabetes.
Apa itu diabetes?
Diabetes dikenal sebagai penyakit metabolik yang ditandai oleh kadar gula darah tinggi, baik karena kelenjar pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau sel tubuh tidak merespon dengan benar insulin yang dihasilkan.
Diabetes dapat dibagi menjadi tiga jenis:
1. Diabetes Tipe 1
Dalam kondisi ini, tubuh menciptakan insulin sangat sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan insulin. Meskipun dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi anak-anak dan remaja lebih mungkin untuk mengalami hal tersebut.
2. Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe ini ditandai dengan resistensi insulin yang terjadi ketika sel-sel tubuh berhenti menanggapi insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Orang dewasa lebih rentan terhadap masalah ini terutama karena obesitas.
3. Gestational Diabetes
Ketika seorang wanita yang tidak menderita diabetes sebelumnya menderita gula darah tinggi selama kehamilan, dia dikatakan harus gestational diabetes, yang mungkin merupakan gejala untuk diabetes tipe 2.

Secara sederhana dapat digambarkan bahwa makanan yang kita cerna diubah menjadi glukosa untuk fungsi sel. Glukosa membutuhkan bantuan dari insulin untuk menembus dinding sel karena tidak bisa masuk sendiri. Insulin karena itu bertindak sebagai pengatur metabolisme glukosa dalam tubuh. Jika insulin yang kurang atau menjadi sensitif, itu akan menyebabkan diabetes. Diabetes yang tidak diatasi akan menimbulkan komplikasi seperti retinopati, neuropati, nefropati, masalah kardiovaskular dll.
Insulin merupakan hormon yang diproduksi pada pankreas. Seseorang yang memiliki diabetes memiliki kondisi di mana jumlah kadar glukosa yang tinggi didalam darahnya, karena tubuh mereka tidak menghasilkan cukup insulin, tidak menghasilkan insulin, atau memiliki sel-sel yang tidak merespon insulin yang dihasilkan.
Karena gula darah merupakan isu sentral dalam diabetes, banyak orang yang hidup dengan diabetes memilih untuk memodifikasi diet mereka untuk menghindari lonjakan besar dalam gula darah. Bahkan, banyak pula yang memilih untuk tidak mengkonsumsi gula, menghindari porsi besar buah-buahan, biji-bijian, serta pati, dan juga beralih ke diet lemak tinggi. Lebih tergantung pada lemak untuk energi memungkinkan orang-orang yang hidup dengan diabetes untuk mengkonsumsi energi yang mereka butuhkan, tanpa khawatir tentang overloading sistem mereka dengan tingginya kadar gula darah.
Tentu saja, tidak semua lemak diciptakan sama. Seperti kebanyakan penderita diabetes sangat menyadari, lemak sehat biasanya memiliki persentase tinggi asam oleat. Asam oleat merupakan Omega-9 asam lemak yang telah dicatat karena kemampuannya untuk – antara hal-hal penting lainnya – membantu mengurangi daya tahan tubuh terhadap insulin dan mengatur kadar gula darah. Asam oleat merupakan bahan utama dalam minyak zaitun, yang mengandung asam oleat sekitar 75 % dan merupakan sumber yang paling banyak tersedia dari asam oleat.
Bagaimana Kelor Mengatasi Diabetes
Daun Kelor memiliki 4 kali lebih Beta-carotene daripada wortel, 17 kali lebih banyak kalsium dibandingkan susu dan 25 kali lebih banyak zat besi daripada bayam. Daun kelor dan polong mengandung lebih dari 90 nutrisi dan 46 antioksidan. Daun Kelor memiliki lebih banyak antioksidan daripada daun hijau lainnya.
Daun Kelor pun mengandung sejumlah besar asam oleat. Seperti dengan semua senyawa nutrisi tinggi lainnya yang terkandung dalam daun kelor, asam oleat ini tidak diproses atau disintesis dengan cara apapun, sehingga tersedia untuk diserap secara langsung oleh tubuh. Selain mengandung asam oleat dengan kadar sangat tinggi (73 %), daun Kelor pun padat nutrisi penting lainnya yang membantu dalam memerangi diabetes. Bahkan, secara harfiah tidak ada jenis tanaman lain di bumi yang lebih padat nutrisinya dibanding Kelor.
Diabetes retinopati, atau kerusakan mata dari diabetes berkepanjangan, terjadi pada sekitar 40 % dari semua orang Amerika yang didiagnosis dengan diabetes. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan dari waktu ke waktu. Kelor sangat kaya dengan vitamin A (daun segar mengandung 4 kali dan serbuk daun mengandung 10 kali lipat vitamin A dalam wortel) yang telah terbukti untuk membangun kekuatan kornea, menghentikan peradangan mata dan mengurangi resiko degenerasi makula.
Vitamin C penting untuk produksi yang tepat dan regulasi insulin. Kekurangan vitamin C telah terbukti mempengaruhi kemampuan pankreas untuk mengeluarkan insulin, yang memberikan kontribusi pada peningkatan yang tinggi dari gula darah. Kelor mengandung kadar tinggi vitamin C (daun segar mengandung 7 kali lipat vitamin C dalam jeruk) yang membantu pankreas mengeluarkan insulin pada tingkat yang normal. Kelor sebagai sumber yang kaya asam askorbat membantu dalam sekresi insulin.
Para peneliti baru-baru ini melaporkan bahwa vitamin D sangat penting untuk sel-sel dalam pankreas untuk dapat mensekresikan insulin dengan benar. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan tingkat vitamin D paling rendah, memiliki risiko lebih besar terkena diabetes. Sangat menarik untuk dicatat bahwa nutrisi tertentu seperti vitamin B1, B2, B12, asam pantotenat, vitamin C, protein dan kalium – bersama dengan makan ringan yang mengandung karbohidrat – benar-benar dapat merangsang produksi insulin dalam tubuh.
Vitamin dan mineral lainnya juga telah dibuktikan dapat membantu dalam produksi dan regulasi insulin, baik di pankreas dan tempat lain di seluruh tubuh. Misalnya, vitamin E telah ditunjukkan dalam beberapa studi untuk mengurangi risiko terkena diabetes. Sebuah antioksidan kuat, vitamin E memudahkan tubuh untuk mengangkut dan mengelola insulin dengan meningkatkan integritas membran sel. Daun Kelor yang kaya dengan vitamin E dan mengandung 46 antioksidan kuat lainnya, sangat membantu dalam meningkatkan manajemen tubuh Anda dan regulasi gula darah pada tingkat sel dan menyediakan asupan makanan dengan spektrum penuh nutrisi untuk menyeimbangkan efek dari diabetes.
KELOR UNTUK MENORMALKAN HIPERTENSI
Sirkulasi aliran darah dalam tubuh kita memberikan tekanan pada dinding pembuluh darah. Tekanan darah yang tepat sangat penting dan sering disebut sebagai salah satu dari tanda-tanda vital kita. Tekanan darah cenderung meningkat sejalan dengan usia. Sebenarnya, gaya hidup sehat sangat membantu mencegah kenaikan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke. Hal ini sangat berbahaya karena sering tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala terlebih dahulu. Terlepas dari ras, usia, atau jenis kelamin, siapa pun bisa mengalami tekanan darah tinggi. Diperkirakan bahwa satu dari setiap empat orang dewasa Amerika memiliki tekanan darah tinggi. Setelah tekanan darah tinggi berkembang, biasanya akan berlangsung seumur hidup.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang paling penting untuk stroke. Tekanan yang sangat tinggi dapat menyebabkan pembekuan dalam pembuluh darah yang melemah, yang kemudian mengalami pendarahan di otak dan hal ini dapat menyebabkan stroke. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah dan mengalami pendarahan. Penglihatan dapat menjadi kabur atau terganggu dan dapat menyebabkan kebutaan.
Sejalan dengan pertambahan usia, arteri di seluruh tubuh “mengeras”, terutama di jantung, otak, dan ginjal. Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan arteri yang “kaku” sehingga menyebabkan jantung dan ginjal harus bekerja lebih keras. Ginjal berfungsi sebagai filter untuk membersihkan tubuh dari limbah. Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat mempersempit dan mengentalkan pembuluh darah dari ginjal. Ginjal menjadi kurang cairan, dan limbah menumpuk dalam darah karena fungsi ginjal untuk menyaring tidak berjalan dengan baik. Ginjal mungkin gagal sama sekali.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama untuk serangan jantung. Arteri membawa oksigen dalam darah ke otot jantung. Jika jantung tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup, nyeri dada yang dikenal sebagai angina, dapat terjadi. Jika aliran darah tersumbat, maka akan terjadi serangan jantung. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko nomor satu untuk gagal jantung kongestif (CHF). CHF adalah kondisi serius di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memasok kebutuhan tubuh.
Nutrisi penting yang dibutuhkan oleh seseorang yang menderita tekanan darah tinggi ditemukan secara alami dalam tanaman Kelor. Arginine merupakan asam amino yang ditemukan dalam tanaman kelor dan dikenal untuk menyeimbangkan tekanan darah. Kalsium, Magnesium, Kalium, Seng, dan Vitamin E juga ditemukan pada Kelor. Kelor mengandung seluruh nutrisi yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan tekanan darah.
Kalsium dibutuhkan untuk relaksasi otot polos dan kontraksi, peningkatan konsumsi kalsium dapat memiliki efek langsung pada pembuluh darah. Yang terbaik untuk mendapatkan kalsium dari diet Anda, penelitian telah menemukan bahwa dibandingkan dengan suplemen, kalsium memiliki dua kali manfaat bagi tekanan darah. Kalsium dari sumber sintetik dapat menyebabkan batu ginjal.
Kelor mengandung kalium 15 kali lebih banyak dari pisang. Kandungan kalium yang tinggi cenderung menurunkan kandungan sodium. Kalium bekerja dengan cara meningkatkan ekskresi natrium dalam urin, yang membantu melebarkan pembuluh darah, dan mengubah interaksi hormon yang mempengaruhi tekanan darah.
Makanan yang mengandung magnesium tinggi sangat bermanfaat bagi penderita hipertensi, kemungkinan besar dengan berkontribusi terhadap relaksasi otot polos pembuluh darah. Kelor juga mengandung magnesium bersama dengan zinc dan vitamin E yang mengambil bagian dalam mengurangi tekanan darah bersama dengan nutrisi lainnya. Kelor mengandung 384 mg magnesium dalam 100 gram tepung daun dan 2,2 kali lebih banyak bioavailable serta mengandung Zinc, 6 kali lebih banyak dibanding almond Zinc dan 6,46 kali lebih banyak diserap ke dalam darah.
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke. Hal ini sangat berbahaya karena sering tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala terlebih dahulu. Terlepas dari ras, usia, atau jenis kelamin, siapa pun bisa mengalami tekanan darah tinggi. Diperkirakan bahwa satu dari setiap empat orang dewasa Amerika memiliki tekanan darah tinggi. Setelah tekanan darah tinggi berkembang, biasanya akan berlangsung seumur hidup.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang paling penting untuk stroke. Tekanan yang sangat tinggi dapat menyebabkan pembekuan dalam pembuluh darah yang melemah, yang kemudian mengalami pendarahan di otak dan hal ini dapat menyebabkan stroke. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah dan mengalami pendarahan. Penglihatan dapat menjadi kabur atau terganggu dan dapat menyebabkan kebutaan.
Sejalan dengan pertambahan usia, arteri di seluruh tubuh “mengeras”, terutama di jantung, otak, dan ginjal. Tekanan darah tinggi dikaitkan dengan arteri yang “kaku” sehingga menyebabkan jantung dan ginjal harus bekerja lebih keras. Ginjal berfungsi sebagai filter untuk membersihkan tubuh dari limbah. Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat mempersempit dan mengentalkan pembuluh darah dari ginjal. Ginjal menjadi kurang cairan, dan limbah menumpuk dalam darah karena fungsi ginjal untuk menyaring tidak berjalan dengan baik. Ginjal mungkin gagal sama sekali.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama untuk serangan jantung. Arteri membawa oksigen dalam darah ke otot jantung. Jika jantung tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup, nyeri dada yang dikenal sebagai angina, dapat terjadi. Jika aliran darah tersumbat, maka akan terjadi serangan jantung. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko nomor satu untuk gagal jantung kongestif (CHF). CHF adalah kondisi serius di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memasok kebutuhan tubuh.
Nutrisi penting yang dibutuhkan oleh seseorang yang menderita tekanan darah tinggi ditemukan secara alami dalam tanaman Kelor. Arginine merupakan asam amino yang ditemukan dalam tanaman kelor dan dikenal untuk menyeimbangkan tekanan darah. Kalsium, Magnesium, Kalium, Seng, dan Vitamin E juga ditemukan pada Kelor. Kelor mengandung seluruh nutrisi yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan tekanan darah.
Kalsium dibutuhkan untuk relaksasi otot polos dan kontraksi, peningkatan konsumsi kalsium dapat memiliki efek langsung pada pembuluh darah. Yang terbaik untuk mendapatkan kalsium dari diet Anda, penelitian telah menemukan bahwa dibandingkan dengan suplemen, kalsium memiliki dua kali manfaat bagi tekanan darah. Kalsium dari sumber sintetik dapat menyebabkan batu ginjal.
Kelor mengandung kalium 15 kali lebih banyak dari pisang. Kandungan kalium yang tinggi cenderung menurunkan kandungan sodium. Kalium bekerja dengan cara meningkatkan ekskresi natrium dalam urin, yang membantu melebarkan pembuluh darah, dan mengubah interaksi hormon yang mempengaruhi tekanan darah.
Makanan yang mengandung magnesium tinggi sangat bermanfaat bagi penderita hipertensi, kemungkinan besar dengan berkontribusi terhadap relaksasi otot polos pembuluh darah. Kelor juga mengandung magnesium bersama dengan zinc dan vitamin E yang mengambil bagian dalam mengurangi tekanan darah bersama dengan nutrisi lainnya. Kelor mengandung 384 mg magnesium dalam 100 gram tepung daun dan 2,2 kali lebih banyak bioavailable serta mengandung Zinc, 6 kali lebih banyak dibanding almond Zinc dan 6,46 kali lebih banyak diserap ke dalam darah.
MANFAAT KELOR UNTUK MELAWAN KOLESTEROL JAHAT
Kelor telah lama digunakan dalam tradisi medis Ayurvedic dari India untuk memerangi penyakit kardiovaskular dan obesitas atau kegemukan. Kelor telah terbukti efektif digunakan sebagai obat dalam banyak kasus, meskipun baru beberapa tahun terakhir saja dibuktikan secara medis melalui berbagai penelitian dasar ilmiah untuk mengetahui efek menguntungkannya. Sejumlah penelitian medis dampak pemberian serbuk daun Kelor telah menunjukkan penurunan kadar kolesterol jahat dalam aliran darah pada hewan uji di laboratorium.
Kolesterol dan Kesehatan
Kolesterol merupakan elemen penting dalam membangun dan memperbaiki sel-sel dalam tubuh. Pada dasarnya, ada dua tipe dasar kolesterol yaitu Lipoprotein low-density dan high-density, yang dikenal sebagai LDL dan HDL. Masing-masing memainkan peran yang sangat berbeda dalam menjaga kesehatan fisik.
HDL membantu menghilangkan timbunan lemak dari aliran darah, meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah yang sehat dan mempromosikan arteri. Bentuk-bentuk kolesterol HDL biasanya lebih padat dan lebih kompak dari low-density. LDL yang lebih dikenal sebagai kolesterol jahat dan memiliki hampir efek berlawanan pada tubuh, menyebabkan timbunan lemak terbentuk dalam pembuluh darah dan berkontribusi terhadap penyakit jantung, stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Sel darah putih dalam aliran darah mencegah serangan LDL yang menyebabkan peradangan dan memburuknya penyumbatan yang disebabkan oleh kolesterol.
Potensi risiko LDL
Peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit pembuluh darah dan atheroschlerosis serta arteriosclerotic yang merupakan penyakit kardiovaskular. Selain itu, LDL telah diketahui menjadi penyebab berkurangnya sistem kekebalan tubuh yang menjadi ancaman signifikan terhadap kesehatan dan kebugaran. Mengontrol tingkat LDL dalam darah dan sistem peredaran darah sangat penting untuk memperpanjang hidup dan meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, terutama pada individu yang sebagian besar menderita kelebihan berat badan.
Peran diet
Banyak makanan menjadi penyebab peningkatan asupan hasil LDL di tingkat yang lebih tinggi dalam aliran darah. Namun, studi medis menunjukkan bahwa 80% dari hasil produksi kolesterol justru berasal dari dalam tubuh itu sendiri, terutama dalam hati selama pemecahan makanan. Sementara mempertahankan kolesterol yang sehat, diet rendah lemak sangat membantu dalam mengurangi kolesterol, namun perubahan pola makan saja biasanya tidak cukup untuk mengelola kadar kolesterol jahat secara efektif.
Kelor dan Kolesterol
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2000 menunjukkan bahwa penurunan yang signifikan dalam kadar kolesterol jahat pada tikus di laboratorium terjadi saat serbuk kelor ditambahkan kedalam makanan normal mereka sehari-hari. Percobaan ini memperbandingkan dampak pada tikus yang diberi diet tinggi lemak serta diet standar, hasilnya menunjukan pemberian daun kelor berdampak sangat nyata pada menurunya kadar kolesterol secara keseluruhan.
Kelompok kontrol juga diberi diet normal dan tinggi lemak, namun tidak menunjukkan pengurangan LDL dalam serum darah tikus tersebut. Hasil ini memberikan bukti konkret untuk membenarkan klaim yang dibuat oleh tenaga medis Ayurvedic selama berabad-abad, yang menyatakan bahwa daun kelor menawarkan perlindungan terukur terhadap penumpukan kolesterol jahat dalam darah.
Implikasi untuk perawatan kesehatan
Hasil Uji Coba the Lipid Research Clinics Primary Prevention yang diterbitkan pada 1984, menunjukkan bahwa pengurangan secara keseluruhan kadar kolesterol dalam darah memiliki efek langsung dan terukur pada jumlah kasus baru dari penyakit jantung dan angina. Dalam istilah awam, mengurangi kolesterol juga mengurangi kemungkinan penyakit jantung yang serius. Bahkan, mengurangi kadar kolesterol jahat sebesar 25% dapat menghasilkan pengurangan resiko serangan jantung, stroke dan kolesterol lainnya yang berhubungan dengan penyakit sebanyak 50%. Fakta ini membuat pengurangan kolesterol menjadi tujuan utama dalam mencapai hasil yang lebih baik bagi pasien yang mungkin cenderung mengalami kondisi tersebut. Memasukkan suplemen kelor ke dalam bahan makanan sehari-hari yang secara statistik mungkin mengalami kadar kolesterol tinggi atau yang mungkin telah didiagnosis dengan kadar LDL tinggi, dapat memberikan perlindungan yang signifikan, terutama bila dikombinasikan dengan obat resep lainnya.
Kesimpulan
Bukti bahwa daun kelor dapat memerangi kolesterol LDL (jahat) sangat banyak. Dengan menjadikan daun kelor sebagai asupan suplemen alami sehat setiap hari, individu dapat melindungi diri dari efek kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam darah. Bahkan, lebih efektif dengan tanpa adanya perubahan besar pada gaya hidup lainnya.
Jadi, jangan takut kolesterol … kan ada Kelor … :)
Sumber : themoringa.com
Kolesterol dan Kesehatan
Kolesterol merupakan elemen penting dalam membangun dan memperbaiki sel-sel dalam tubuh. Pada dasarnya, ada dua tipe dasar kolesterol yaitu Lipoprotein low-density dan high-density, yang dikenal sebagai LDL dan HDL. Masing-masing memainkan peran yang sangat berbeda dalam menjaga kesehatan fisik.
HDL membantu menghilangkan timbunan lemak dari aliran darah, meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah yang sehat dan mempromosikan arteri. Bentuk-bentuk kolesterol HDL biasanya lebih padat dan lebih kompak dari low-density. LDL yang lebih dikenal sebagai kolesterol jahat dan memiliki hampir efek berlawanan pada tubuh, menyebabkan timbunan lemak terbentuk dalam pembuluh darah dan berkontribusi terhadap penyakit jantung, stroke dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Sel darah putih dalam aliran darah mencegah serangan LDL yang menyebabkan peradangan dan memburuknya penyumbatan yang disebabkan oleh kolesterol.
Potensi risiko LDL
Peningkatan kadar kolesterol jahat dalam tubuh berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit pembuluh darah dan atheroschlerosis serta arteriosclerotic yang merupakan penyakit kardiovaskular. Selain itu, LDL telah diketahui menjadi penyebab berkurangnya sistem kekebalan tubuh yang menjadi ancaman signifikan terhadap kesehatan dan kebugaran. Mengontrol tingkat LDL dalam darah dan sistem peredaran darah sangat penting untuk memperpanjang hidup dan meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, terutama pada individu yang sebagian besar menderita kelebihan berat badan.
Peran diet
Banyak makanan menjadi penyebab peningkatan asupan hasil LDL di tingkat yang lebih tinggi dalam aliran darah. Namun, studi medis menunjukkan bahwa 80% dari hasil produksi kolesterol justru berasal dari dalam tubuh itu sendiri, terutama dalam hati selama pemecahan makanan. Sementara mempertahankan kolesterol yang sehat, diet rendah lemak sangat membantu dalam mengurangi kolesterol, namun perubahan pola makan saja biasanya tidak cukup untuk mengelola kadar kolesterol jahat secara efektif.
Kelor dan Kolesterol
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology pada tahun 2000 menunjukkan bahwa penurunan yang signifikan dalam kadar kolesterol jahat pada tikus di laboratorium terjadi saat serbuk kelor ditambahkan kedalam makanan normal mereka sehari-hari. Percobaan ini memperbandingkan dampak pada tikus yang diberi diet tinggi lemak serta diet standar, hasilnya menunjukan pemberian daun kelor berdampak sangat nyata pada menurunya kadar kolesterol secara keseluruhan.
Kelompok kontrol juga diberi diet normal dan tinggi lemak, namun tidak menunjukkan pengurangan LDL dalam serum darah tikus tersebut. Hasil ini memberikan bukti konkret untuk membenarkan klaim yang dibuat oleh tenaga medis Ayurvedic selama berabad-abad, yang menyatakan bahwa daun kelor menawarkan perlindungan terukur terhadap penumpukan kolesterol jahat dalam darah.
Implikasi untuk perawatan kesehatan
Hasil Uji Coba the Lipid Research Clinics Primary Prevention yang diterbitkan pada 1984, menunjukkan bahwa pengurangan secara keseluruhan kadar kolesterol dalam darah memiliki efek langsung dan terukur pada jumlah kasus baru dari penyakit jantung dan angina. Dalam istilah awam, mengurangi kolesterol juga mengurangi kemungkinan penyakit jantung yang serius. Bahkan, mengurangi kadar kolesterol jahat sebesar 25% dapat menghasilkan pengurangan resiko serangan jantung, stroke dan kolesterol lainnya yang berhubungan dengan penyakit sebanyak 50%. Fakta ini membuat pengurangan kolesterol menjadi tujuan utama dalam mencapai hasil yang lebih baik bagi pasien yang mungkin cenderung mengalami kondisi tersebut. Memasukkan suplemen kelor ke dalam bahan makanan sehari-hari yang secara statistik mungkin mengalami kadar kolesterol tinggi atau yang mungkin telah didiagnosis dengan kadar LDL tinggi, dapat memberikan perlindungan yang signifikan, terutama bila dikombinasikan dengan obat resep lainnya.
Kesimpulan
Bukti bahwa daun kelor dapat memerangi kolesterol LDL (jahat) sangat banyak. Dengan menjadikan daun kelor sebagai asupan suplemen alami sehat setiap hari, individu dapat melindungi diri dari efek kadar kolesterol jahat yang tinggi dalam darah. Bahkan, lebih efektif dengan tanpa adanya perubahan besar pada gaya hidup lainnya.
Jadi, jangan takut kolesterol … kan ada Kelor … :)
Sumber : themoringa.com
MANFAAT KELOR UNTUK KANKER DAN TUMOR
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainansiklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
menyerang jaringan biologis di dekatnya.
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebutmetastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas” (bersifat kanker) atau “jinak” (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Bagaimana Kelor dapat Mengobati Kanker?
Kelor dapat mencegah pembentukan atau menghancurkan tumor dan kanker karena mengandung isothiocyanate benzil. Banyak studi ilmiah telah menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut memiliki kemampuan anti-kanker dan chemoprotective. Orang yang sedang menjalani kemoterapi membutuhkan kemampuan chemoprotective karena akan memperkuat sel-sel mereka dan membantu mereka bertahan dari efek pengobatan kanker.
Selain itu, masih banyak alasan mengapa Kelor merupakan sekutu yang sangat baik dalam pencegahan atau pengobatan kanker. Kelor kaya dengan nutrisi, vitamin, mineral dan asam amino yang penting dalam menjaga tubuh tetap bugar. Kelor sarat dengan vitamin A dan C, zat besi, kalsium, protein, kalium dan banyak nutrisi lainnya yang dapat membantu sel-sel tubuh melawan kanker dalam tubuh.
Memasukkan Kelor dalam diet harian sama artinya dengan terus menerus menjaga tubuh dari penyakit dan infeksi dengan kandungan antioksidan, anti-inflamasi, sifat anti-alergi dan anti-virus yang terkandung didalamnya.
tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
menyerang jaringan biologis di dekatnya.
bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebutmetastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa “ganas” (bersifat kanker) atau “jinak” (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Bagaimana Kelor dapat Mengobati Kanker?
Kelor dapat mencegah pembentukan atau menghancurkan tumor dan kanker karena mengandung isothiocyanate benzil. Banyak studi ilmiah telah menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut memiliki kemampuan anti-kanker dan chemoprotective. Orang yang sedang menjalani kemoterapi membutuhkan kemampuan chemoprotective karena akan memperkuat sel-sel mereka dan membantu mereka bertahan dari efek pengobatan kanker.
Selain itu, masih banyak alasan mengapa Kelor merupakan sekutu yang sangat baik dalam pencegahan atau pengobatan kanker. Kelor kaya dengan nutrisi, vitamin, mineral dan asam amino yang penting dalam menjaga tubuh tetap bugar. Kelor sarat dengan vitamin A dan C, zat besi, kalsium, protein, kalium dan banyak nutrisi lainnya yang dapat membantu sel-sel tubuh melawan kanker dalam tubuh.
Memasukkan Kelor dalam diet harian sama artinya dengan terus menerus menjaga tubuh dari penyakit dan infeksi dengan kandungan antioksidan, anti-inflamasi, sifat anti-alergi dan anti-virus yang terkandung didalamnya.
MANFAAT KELOR UNTUK PENYAKIT HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) bukanlah penyakit, melainkan suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh seseorang telah dilemahkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV ditemukan dalam darah dan cairan seksual, menyebar terutama melalui kontak seksual tanpa pelindung dan berbagi peralatan jarum suntik.
Ketika seseorang menjadi terinfeksi dengan HIV, maka HIV merusak sistem kekebalan tubuhnya yang menyebabkan immunodeficiency. Sistem kekebalan tubuh tidak bisa lagi melawan kuman umum dan patogen, sehingga orang yang terinfeksi HIV mudah jatuh sakit, meskipun oleh penyakit yang biasanya tidak mempengaruhi atau bahaya bagi seseorang tanpa HIV, seperti Flu misalnya.
HIV perlahan menyerang sel kekebalan tertentu (CD4 T-sel), kemudian menggunakan bahan genetik sel kekebalan tubuh untuk mereproduksi dirinya sendiri dan kemudian membunuh CD4 T-sel.
Orang yang terinfeksi HIV mungkin tidak menunjukkan gejala penyakit dan kondisi ini disebut periode asimtomatik. Hal ini bisa bertahan 10 tahun atau lebih bagi sebagian orang. Selama waktu ini, jumlah CD4 T-sel seseorang yang diduga mengidap HIV diawasi dengan ketat untuk memandu pengobatannya. Tujuannya adalah untuk mencegah orang yang terinfeksi HIV mengalami AIDS. Setelah jumlah CD4 T-sel berjalan di bawah 200, seseorang didiagnosa menderita AIDS. ”
Penjelasan di atas adalah penting agar dapat memahami peran Kelor mengatasi AIDS dan mengobati HIV.
HIV/AIDS di Afrika
70 % pasien HIV hidup di daerah sub-Sahara Afrika. Ini adalah area di mana kekurangan gizi merupakan wabah yang merajalela. Kondisi ini telah menghancurkan hampir seluruh generasi di beberapa daerah. Ribuan anak-anak yatim dengan orang tua mereka meninggal akibat penyakit tersebut. Obat ARV yang selama ini digunakan untuk mengatasi HIV/AIDS terlalu mahal bagi masyarakat miskin, sehingga hanya orang kaya yang memiliki akses terhadap obat-obatan ini.
Pasien yang divonis HIV/AIDS juga penderita malnutrisi dan sangat lemah kondisinya, bahkan hampir tidak cukup kuat untuk berjalan. Mereka juga menderita infeksi yang merusak tubuh mereka. Sistem kekebalan tubuh mereka hampir tidak ada sehingga penyakit atau virus yang tidak berbahaya bagi manusia normal pun menjadi sangat mengancam kelanjutan hidup mereka.
Mengapa orang kelaparan di Afrika? Salah satu sebabnya adalah kekeringan yang luas di sebagian besar daerah di negara itu. Ada musim kemarau di mana vegetasi hijau sangat sedikit tersedia sementara sebagian besar penduduknya sangat miskin. Kebanyakan orang menderita kekurangan nutrisi penting seperti protein, zat besi, vitamin A, dan kalsium. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimpor biskuit yang diperkaya dengan vitamin atau vitamin A tablet. Padahal, pohon kelor tumbuh subur di beberapa daerah di Afrika, tetapi banyak orang di sana yang tidak menyadari nilai gizi tanaman. Mereka mati kelaparan karena kurangnya pengetahuan mengenai sumber daya alam mereka sendiri.
Kelor, Harapan bagi Penderita HIV dan AIDS ?

Jika seorang pasien yang terinfeksi HIV/AIDS meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya pada tahap awal penyakit ini, ketika pertama kali didiagnosis, kemungkin besar akan sukses menghentikan penyakit tersebut. Ada banyak penderita yang hidup bertahun-tahun dengan HIV dan ditangani dengan baik dengan obat-obatan kimia selama waktu hidupnya. Entah berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk tetap dapat bertahan hidup dengan HIV dalam tubuhnya.
Satu studi telah menunjukkan bahwa sifat dari pohon Kelor mengandung antioksidan kuat yang membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sifat antioksidan dari suplemen Kelor juga dapat meningkatkan respon alami kekebalan tubuh. Karena orang-orang dengan HIV dan AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, maka suplemen Kelor dapat menjadi alat yang ampuh dalam pengobatan HIV dan AIDS.
Sifat antioksidan kelor memperlambat atau bahkan mencegah beberapa komplikasi yang terkait dengan AIDS. Pada Konferensi AIDS Internasional ke-14 di Barcelona, Spanyol, dibuat rekomendasi bahwa Kelor harus digunakan dalam mengobati AIDS dan HIV karena merupakan pembangun sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Kunci untuk melawan HIV dan AIDS adalah untuk mencegah virus berbahaya berkembang biak sendiri sehingga tidak akan mampu menembus dan merusak sel-sel dalam tubuh. Tubuh yang terinfeksi virus ini harus cukup memiliki antioksidan yang akan melawan unsur-unsur berbahaya dalam tubuh, memperlambat penyebaran infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kelor mengandung 46 antioksidan kuat, yaitu Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B (Kolin), Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niacin), Vitamin B6, Alanin, Alpha-carotene, Arginine, Beta-carotene , Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Asam, Campesterol, Karotenoid, Klorofil, Chromium, Delta-5-Avenasterol, Delta-7-Avenasterol, Glutathione, Histidine, Asam Indole Acetic, Indoleacetonitrile, Kaempferal, Leusin, Lutein, Metionin, miristat-Asam, palmitat-Asam, Prolamine, Proline, Quercetin, Rutin, Selenium, Treonin, Triptofan, Xanthins, Xanthophyll, Zeatin, zeaxanthin, Zinc. Untuk mendapatkan manfaat dan khasiat Kelor bagi penderita HIV dan AIDS, dilakukan dengan mengkonsumsi daun Kelor, baik dalam bentuk segar, serbuk daun maupun kapsul serbuk daun Kelor.
Ada beberapa studi yang telah diselesaikan, sementara beberapa yang masih sedang dilakukan untuk menguji efektivitas penggunaan serbuk kelor sebagai obat untuk HIV / AIDS. Dikatakan bahwa sifat antioksidan dan gizi Kelor tidak bisa langsung menggantikan manfaat yang didapat dari penggunaan ARV modern. Namun, dengan mengkonsumsi serbuk daun Kelor atau kapsul Kelor, telah terbukti menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi tingkat kematian pasien HIV / AIDS terutama mereka yang tinggal di negara-negara terbelakang.
Kelor telah terbukti begitu kuat mempengaruhi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tentunya dapat pula memperkuat sistem kekebalan tubuh pasien dan mengatasi perkembangan HIV/AIDS dalam tubuhnya. Ini berarti bahwa fungsi kekebalan tubuh mengatasi penyakit. Hal ini menjelaskan bahwa tidak berarti penyakit itu disembuhkan oleh Kelor, tetapi Kelor memberikan dampak pada meningkatnya fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan sel-sel yang tahan terhadap serangan penyakit.
Dengan demikian, penyakit itu teratasi karena efek kelor dengan nutrisi yang luar biasa pada sistem kekebalan tubuh dan memulihkan cara kerja setiap sel dan organ tubuh. Tubuh Anda dirancang oleh Allah untuk mengatasi penyakit dan memulihkan tubuh yang rusak oleh penyakit.
Ada ribuan alat kekebalan dalam tubuh yang berjuang untuk menjaga Anda tetap sehat. Stres, kemarahan, kesedihan, kesedihan, depresi, alkohol, gula, makanan olahan, kafein, junk food, merokok, obesitas merupakan faktor-faktor yang merusak kesehatan dan fungsi kekebalan tubuh. Tubuh perlu menurunkan faktor negatif untuk meningkatkan fungsi kekebalannya. Kelor adalah salah satu cara untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan menjaganya tetap sehat. Oleh karenanya, setiap pasien dengan HIV atau kanker sangat dianjurkan untuk menambahkan Kelor dalam konsumsi makanan hariannya. Mengkonsumsi Kelor akan membantu pasien dalam mengatasi penyakit ini.
Bagikan ini:
Kelor Bersihkan Racun Dalam Hati dan Tubuh
Kelor telah digunakan di Eropa sebagai tonik hati dan Phytotherapy berbagai macam kondisi hati dan kantung empedu, termasuk hepatitis dan sirosis. Sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman mengungkapkan data yang menarik tentang menetralkan racun yang menyebabkan kerusakan hati serta adanya agen hepatotoksik yang potensial. Sejumlah senyawa kimia kelompok silymarin yang terkandung dalam Kelor, terbukti memiliki efek perlindungan terhadap sel-sel hati.
Salah satu penyebab utama penyakit hati adalah banyaknya kandungan racun yang masuk kedalam tubuh bersama makanan. Hal itu menyebabkan hati penuh dengan endapan racun dan detoksifikasi tubuh dibutuhkan untuk mencegah racun tersebut merusak sel-sel hati dan mengganggu fungsinya.
Efek terapi Kelor, tidak hanya memperbaiki kerusakan hati akibat racun dan metabolisme, tetapi juga pada mengobati penyakit-penyakit hati. Banyak studi yang menunjukan hasil bahwa Kelor adalah produk detoksifikasi yang baik. Kelor menghilangkan logam lebih cepat, mengurangi efek negatif dari alkohol pada hati, dan sepenuhnya mencegah etanol menyebabkan perubahan mitokondria.
Alasan mengapa kelor dapat melakukan efek yang mengesankan seperti itu bisa karena dua mekanisme pada tingkat sel. Yang pertama adalah bahwa hal itu dapat mengubah membran sel sehingga racun tidak bisa menembus ke dalam sel. Yang kedua adalah bahwa hal itu meningkatkan kecepatan sintesis protein yang merangsang sel untuk beregenerasi lebih cepat. Karena racun tidak dapat menembus membran sel, maka semua sel-sel hati tetap sehat dan dapat melakukan penggantiaan sel-sel lama atau rusak dengan sel-sel baru yang lebih baik. Seperti itulah cara bekerja pembersihan racun dalam hati.
Kelor tidak hanya berperan sebagai suplemen untuk memberikan efek terapi pada kasus kerusakan hati, tapi juga mengobati penyakit hati. Beberapa uji klinis menunjukkan bahwa gangguan hati yang disebabkan oleh segala sesuatu dari sirosis hepatitis virus dapat diobati. Hepatosit ditemukan secara alami dalam tubuh yang dirangsang oleh Kelor dan mendorong untuk menggantikan sel yang rusak dan jaringan yang sakit.
Membersihkan racun dari hati diperlukan ketika kerusakan dari alkohol dan obat-obatan lainnya mencegah atau mengurangi kemampuan hati untuk melakukan regenerasi lagi. Dengan melakukan detoksifikasi tubuh, fungsi keseluruhan tubuh akan meningkat.
Salah satu penyebab utama penyakit hati adalah banyaknya kandungan racun yang masuk kedalam tubuh bersama makanan. Hal itu menyebabkan hati penuh dengan endapan racun dan detoksifikasi tubuh dibutuhkan untuk mencegah racun tersebut merusak sel-sel hati dan mengganggu fungsinya.
Efek terapi Kelor, tidak hanya memperbaiki kerusakan hati akibat racun dan metabolisme, tetapi juga pada mengobati penyakit-penyakit hati. Banyak studi yang menunjukan hasil bahwa Kelor adalah produk detoksifikasi yang baik. Kelor menghilangkan logam lebih cepat, mengurangi efek negatif dari alkohol pada hati, dan sepenuhnya mencegah etanol menyebabkan perubahan mitokondria.
Alasan mengapa kelor dapat melakukan efek yang mengesankan seperti itu bisa karena dua mekanisme pada tingkat sel. Yang pertama adalah bahwa hal itu dapat mengubah membran sel sehingga racun tidak bisa menembus ke dalam sel. Yang kedua adalah bahwa hal itu meningkatkan kecepatan sintesis protein yang merangsang sel untuk beregenerasi lebih cepat. Karena racun tidak dapat menembus membran sel, maka semua sel-sel hati tetap sehat dan dapat melakukan penggantiaan sel-sel lama atau rusak dengan sel-sel baru yang lebih baik. Seperti itulah cara bekerja pembersihan racun dalam hati.
Kelor tidak hanya berperan sebagai suplemen untuk memberikan efek terapi pada kasus kerusakan hati, tapi juga mengobati penyakit hati. Beberapa uji klinis menunjukkan bahwa gangguan hati yang disebabkan oleh segala sesuatu dari sirosis hepatitis virus dapat diobati. Hepatosit ditemukan secara alami dalam tubuh yang dirangsang oleh Kelor dan mendorong untuk menggantikan sel yang rusak dan jaringan yang sakit.
Membersihkan racun dari hati diperlukan ketika kerusakan dari alkohol dan obat-obatan lainnya mencegah atau mengurangi kemampuan hati untuk melakukan regenerasi lagi. Dengan melakukan detoksifikasi tubuh, fungsi keseluruhan tubuh akan meningkat.
MANFAAT KELOR UNTUK JANTUNG
Kelor tonik penguat jantung
Vitamin untuk kesehatan jantung adalah vitamin tertentu yang memberikan kontribusi untuk kesehatan dan fungsi jantung secara keseluruhan, serta membantu mencegah penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya. Kelompok yang paling penting dari vitamin khusus untuk kesehatan jantung adalah keluarga vitamin B. Vitamin ini melayani fungsi tertentu yang secara signifikan dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Kelor kaya dengan vitamin B, khususnya asam folat, vitamin B 6 dan B 12. Semua vitamin itu bertanggung jawab untuk membantu tubuh menghilangkan homosistein dari darah. Tingginya kadar homosistein dapat menyebabkan kerusakan pada arteri.
Daging merupakan sumber yang baik dari vitamin B, itulah mengapa vegetarian memiliki tingkat risiko peningkatan homocysteine yang berbahaya. Terutama, bila mereka tidak cukup mengkonsumsi vitamin yang penting untuk kesehatan jantung. Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa asam folat dan vitamin B lainnya mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Vitamin B 3 dalam kelor, yang dikenal lebih umum sebagai niacin, juga dapat mengurangi kolesterol dalam konsentrasi tinggi. Selain itu, vitamin jantung lainnya seperti Vitamin E dan Vitamin C dalam Kelor, bekerja sama untuk mencegah penyakit jantung dan penyakit lain melalui kemampuan antioksidannya. Kelor mengandung 36 antioksidan kuat yang menghilangkan limbah beracun hasil dari reaksi kimia dalam tubuh. Antioksidan berfungsi untuk membersihkan bahan kimia (radikal bebas) yang sangat reaktif yang beredar dalam tubuh, sebelum menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Kerusakan akibat racun dan radikal bebas yang beredar dalam tubuh inilah yang diyakini menjadi pnyebab penyakit jantung, kanker dan penuaan dini.
Kelor mempertahankan posisi sentral dalam pengobatan allopathic dari berbagai masalah jantung. Kelor mengandung glikosida jantung yang digunakan di seluruh dunia untuk pengobatan gagal jantung dan arrythmias, membantu meningkatkan kekuatan denyut jantung, dan menormalkan tingkat tekanannya.
Masalah jantung sering disebabkan oleh adanya kekurangan suplai darah karena penyumbatan di arteri koroner. Obat herbal seperti Kelor, memelihara jantung dengan cara yang lebih alami dan hampir tanpa efek samping. Selain berlimpah vitamin, mineral dan zat aktif yang secara bersama-sama memiliki kemampuan menguatkan jantung, Kelor pun mengatasi penyebab penyakit jantung langsung dari akar masalahnya.
The Herbalist Medis mengakui Kelor menopang sistem kardiovaskular dan dikenal sebagai kelompok cardiac remedies yaitu istilah umum untuk herbal yang memiliki tindakan pada jantung. Kelor memiliki semua senyawa alami yang diperlukan untuk menjaga jantung dalam jumlah yang berlimpah. Itulah mengapa kemudian Kelor mendapat sebutan Kelor Tonik Penguat Jantung.
Vitamin untuk kesehatan jantung adalah vitamin tertentu yang memberikan kontribusi untuk kesehatan dan fungsi jantung secara keseluruhan, serta membantu mencegah penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya. Kelompok yang paling penting dari vitamin khusus untuk kesehatan jantung adalah keluarga vitamin B. Vitamin ini melayani fungsi tertentu yang secara signifikan dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Kelor kaya dengan vitamin B, khususnya asam folat, vitamin B 6 dan B 12. Semua vitamin itu bertanggung jawab untuk membantu tubuh menghilangkan homosistein dari darah. Tingginya kadar homosistein dapat menyebabkan kerusakan pada arteri.
Daging merupakan sumber yang baik dari vitamin B, itulah mengapa vegetarian memiliki tingkat risiko peningkatan homocysteine yang berbahaya. Terutama, bila mereka tidak cukup mengkonsumsi vitamin yang penting untuk kesehatan jantung. Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa asam folat dan vitamin B lainnya mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
Vitamin B 3 dalam kelor, yang dikenal lebih umum sebagai niacin, juga dapat mengurangi kolesterol dalam konsentrasi tinggi. Selain itu, vitamin jantung lainnya seperti Vitamin E dan Vitamin C dalam Kelor, bekerja sama untuk mencegah penyakit jantung dan penyakit lain melalui kemampuan antioksidannya. Kelor mengandung 36 antioksidan kuat yang menghilangkan limbah beracun hasil dari reaksi kimia dalam tubuh. Antioksidan berfungsi untuk membersihkan bahan kimia (radikal bebas) yang sangat reaktif yang beredar dalam tubuh, sebelum menyebabkan kerusakan sel dan jaringan. Kerusakan akibat racun dan radikal bebas yang beredar dalam tubuh inilah yang diyakini menjadi pnyebab penyakit jantung, kanker dan penuaan dini.
Kelor mempertahankan posisi sentral dalam pengobatan allopathic dari berbagai masalah jantung. Kelor mengandung glikosida jantung yang digunakan di seluruh dunia untuk pengobatan gagal jantung dan arrythmias, membantu meningkatkan kekuatan denyut jantung, dan menormalkan tingkat tekanannya.
Masalah jantung sering disebabkan oleh adanya kekurangan suplai darah karena penyumbatan di arteri koroner. Obat herbal seperti Kelor, memelihara jantung dengan cara yang lebih alami dan hampir tanpa efek samping. Selain berlimpah vitamin, mineral dan zat aktif yang secara bersama-sama memiliki kemampuan menguatkan jantung, Kelor pun mengatasi penyebab penyakit jantung langsung dari akar masalahnya.
The Herbalist Medis mengakui Kelor menopang sistem kardiovaskular dan dikenal sebagai kelompok cardiac remedies yaitu istilah umum untuk herbal yang memiliki tindakan pada jantung. Kelor memiliki semua senyawa alami yang diperlukan untuk menjaga jantung dalam jumlah yang berlimpah. Itulah mengapa kemudian Kelor mendapat sebutan Kelor Tonik Penguat Jantung.
NUTRISI YANG TERKANDUNG DALAM KELOR / MORINGA
Nutrisi Kelor
Salah satu hal yang membuat Kelor menjadi perhatian dunia dan memberikan harapan sebagai tanaman yang dapat menyelamatkan jutaan manusia yang kekurangan gizi, adalah Kelor kaya dengan kandungan nutrisi dan senyawa yang dibutuhkan tubuh. Seluruh bagian tanaman kelor dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan, menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan manusia dan terutama sumber asupan gizi keluarga. Bahkan, kandungan kelor diketahui berkali lipat dibandingkan bahan makanan sumber nutrisi lainnya, seperti tampak dalam gambar berikut :
Nutrisi Perbandingan
Antioksidan
Kelor mengandung 46 antioksidan kuat – senyawa yang melindungi tubuh terhadap efek merusak dari radikal bebas dengan menetralkannya sebelum dapat menyebabkan kerusakan sel dan penyakit.
Senyawa Antioksidan yang terkandung dalam kelor adalah Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B (Choline), Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niacin), Vitamin B6, Alanine, Alpha-Carotene, Arginine, Beta-Carotene, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Campesterol, Carotenoids, Chlorophyll, Chromium, Delta-5-Avenasterol, Delta-7-Avenasterol, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indoleacetonitrile, Kaempferal, Leucine, Lutein, Methionine, Myristic-Acid, Palmitic-Acid, Prolamine, Proline, Quercetin, Rutin, Selenium, Threonine, Tryptophan, Xanthins, Xanthophyll, Zeatin, Zeaxanthin, Zinc.
Vitamin
Vitamin A (Alpha & Beta-carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K, folat (asam folat), Biotin
Mineral
Kalsium, Kromium, Tembaga, Fluorin, Besi, Mangan, Magnesium, Molybdenum, Fosfor, Kalium, Sodium, Selenium, Sulphur, Zinc.
Asam Amino Esensial
Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptofan, Valin.
Asam Amino Non-Esensial
Alanin, Arginine, asam aspartat, sistin, Glutamin, Glycine, Histidine, Proline, Serine, Tyrosine.
Anti-inflammatory
Vitamin A, Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin C, Vitamin E, Arginine, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Calcium, Chlorophyll, Copper, Cystine, Omega 3, Omega 6, Omega 9, Fiber, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indoleacetonitrile, Isoleucine, Kaempferal, Leucine, Magnesium, Oleic-Acid, Phenylalanine, Potassium, Quercetin, Rutin, Selenium, Stigmasterol, Sulfur, Tryptophan, Tyrosine, Zeatin, Zinc. (Amelia P. Guevara, et al).
Kandungan Senyawa lainnya
Kelor kaya dengan senyawa yang mengandung gula sederhana, rhamnosa dan kelompok yang cukup unik dari senyawa yang disebut glucosinolates dan isothiocyanates (Fahey et al, 2001;.. Bennett et al, 2003). Kulit batang telah dilaporkan mengandung dua alkaloid, yaitu moringine dan moringinine (Kerharo, 1969). Vanili, β-sitosterol [14], β-sitostenone, 4-hydroxymellin dan Asam octacosanoic telah diisolasi dari batang M. oleifera (Faizi et al., 1994a).
Bunga mengandung sembilan asam amino, sukrosa, D-glukosa, alkaloid, lilin, quercetin dan kaempferat; juga kaya akan kalium dan kalsium (Ruckmani et al., 1998). Bunga Kelor juga telah dilaporkan mengandung beberapa flavonoid pigmen seperti alkaloid, kaempherol, rhamnetin, isoquercitrin dan kaempferitrin (Faizi et al., 1994a, Siddhuraju dan Becker, 2003).
Kelor menjadi sumber antioksidan alami yang baik karena kandungan dari berbagai jenis senyawa antioksidan seperti askorbat acid, flavonoid, phenolic dan karotenoid (Anwar et al, 2005;. Makkar dan Becker, 1996). Tingginya konsentrasi asam askorbat, zat estrogen dan β-sitosterol, besi, kalsium, fosfor, tembaga, vitamin A, B dan C, α-tokoferol, riboflavin, nikotinik , asam folat, piridoksin, β-karoten, protein, dan khususnya asam amino esensial seperti metionin, sistin, triptofan dan lisin terdapat dalam daun dan polong yang membuatnya menjadi suplemen makanan yang hampir ideal (Makkar dan Becker, 1996).
Komposisi sterol dari minyak biji kelor terutama terdiri dari campesterol, stigmasterol, β-sitosterol, Δ5-avenasterol dan clerosterol disertai menit jumlah 24-methylenecholesterol, Δ7-campestanol, stigmastanol dan 28-isoavenasterol (Tsaknis et al, 1999.; Anwar dan Bhanger, 2003; Anwar et al, 2005).
Komposisi sterol dari fraksi utama minyak biji Kelor sangat berbeda dengan sebagian besar minyak konvensional yang dikonsumsi (Rossell, 1991). Komposisi asam lemak dari minyak biji Kelor mengandung asam oleat (C18: 1) berkategori tinggi , yaitu sekitar 67,90 % -76,00 %. Disamping itu juga mengandung asam lemak komponen lainnya yang penting seperti, C16: 0 (6.04% -7.80%), C18: 0 (4,14% -7,60%), C20: 0 (2,76% -4.00%), dan C22: 0 (5.00% -6,73%) (Tsaknis et al,.1999, Anwar dan Bhanger, 2003; Anwar et al, 2005).
Telah dilaporkan, Kelor juga merupakan sumber yang baik dari berbagai tokoferol (α-, γ – dan δ -), dengan konsentrasi masing-masing antara 98,82 – 134,42 mg/kg, 27,90 – 93,70 mg/kg, dan 48.00 – 71.16 mg/kg (Anwar dan Bhanger, 2003; Tsaknis et al, 1999.). Antioksidan dapat digunakan sebagai upaya pencegahan terhadap hepatotoksisitas melalui mekanisme mencegah kenaikan MDA dan kenaikan GSH, serta mencegah peningkatan enzim faal hepar dan kerusakan hepar (Soetanto dkk., 2005).
Kelor adalah salah satu dari sangat sedikit makanan yang mengandung klorofil bersamaan dengan nutrisi lainnya begitu banyak (vitamin, mineral, protein, lemak menguntungkan). Sayuran hijau tua dan rempah-rempah seperti selada romaine, bayam, atau peterseli, merupakan sumber yang sangat baik dari klorofil, namun semua itu tidak memberikan banyak nutrisi lainnya seperti halnya Kelor.
Klorofil merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki Kelor. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat manfaat kesehatan yang diturunkan dari makanan hijau adalah fungsi dari kandungan klorofilnya. Saat ini, ada tiga sumber makanan paling penting dan terbaik kandungan klorofilnya yaitu Kelor, rumput Gandum (Wheatgrass) dan rumput Barley.
Kelor mengandung klorofil dengan konsentrasi tinggi. Telah terbukti bahwa manfaat dari sayuran hijau secara langsung dikaitkan dengan konsentrasi kandungan klorofilnya. Itsmoringa.com mempublikasikan bahwa daun Kelor mengandung klorofil pada 6.890 mg/kg bahan kering. Sedangkan Tony horton dalam blognya opensky.com, menyebutkan bahwa dalam 8 gram serbuk daun Kelor mengandung 162 mg klorofil. Saat ini, wheatgrass dianggap unggul karena memiliki konsentrasi klorofil yang lebih besar dari sayuran lainnya. Padahal, Kelor mengandung 4 kali lebih banyak klorofil dibanding wheatgrass.
Kelor, sarat dengan fitonutrien. Istilah “phyto” berasal dari kata Yunani yang berarti tanaman. Fitonutrien merupakan nutrisi nabati yang diyakini memiliki efek mendukung kesehatan. Komponen organik tertentu dari tanaman ini memiliki peran penting dalam membuat tubuh kita bugar. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan teh memiliki fitonutrien yang sedang diteliti oleh komunitas ilmiah mengenai potensi efek-efek positifnya pada kesehatan. Berbeda dengan nutrisi tradisional (protein, lemak, vitamin, mineral), fitonutrien dianggap tidak “penting” bagi kehidupan, sehingga beberapa orang lebih memilih mengkonsumsi “fitokimia”.
Rui Hai Liu, MD, Ph.D., Associate Professor Ilmu Pangan di Cornell University, telah meneliti aktivitas antioksidan dalam berbagai buah-buahan. Dr Liu memperkirakan mungkin ada ribuan fitonutrien dalam makanan nabati, dan bahwa masing-masing bekerja dengan senyawa lain untuk melakuk
Salah satu hal yang membuat Kelor menjadi perhatian dunia dan memberikan harapan sebagai tanaman yang dapat menyelamatkan jutaan manusia yang kekurangan gizi, adalah Kelor kaya dengan kandungan nutrisi dan senyawa yang dibutuhkan tubuh. Seluruh bagian tanaman kelor dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan, menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan manusia dan terutama sumber asupan gizi keluarga. Bahkan, kandungan kelor diketahui berkali lipat dibandingkan bahan makanan sumber nutrisi lainnya, seperti tampak dalam gambar berikut :
Nutrisi Perbandingan
Antioksidan
Kelor mengandung 46 antioksidan kuat – senyawa yang melindungi tubuh terhadap efek merusak dari radikal bebas dengan menetralkannya sebelum dapat menyebabkan kerusakan sel dan penyakit.
Senyawa Antioksidan yang terkandung dalam kelor adalah Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B (Choline), Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niacin), Vitamin B6, Alanine, Alpha-Carotene, Arginine, Beta-Carotene, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Campesterol, Carotenoids, Chlorophyll, Chromium, Delta-5-Avenasterol, Delta-7-Avenasterol, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indoleacetonitrile, Kaempferal, Leucine, Lutein, Methionine, Myristic-Acid, Palmitic-Acid, Prolamine, Proline, Quercetin, Rutin, Selenium, Threonine, Tryptophan, Xanthins, Xanthophyll, Zeatin, Zeaxanthin, Zinc.
Vitamin
Vitamin A (Alpha & Beta-carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K, folat (asam folat), Biotin
Mineral
Kalsium, Kromium, Tembaga, Fluorin, Besi, Mangan, Magnesium, Molybdenum, Fosfor, Kalium, Sodium, Selenium, Sulphur, Zinc.
Asam Amino Esensial
Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptofan, Valin.
Asam Amino Non-Esensial
Alanin, Arginine, asam aspartat, sistin, Glutamin, Glycine, Histidine, Proline, Serine, Tyrosine.
Anti-inflammatory
Vitamin A, Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin C, Vitamin E, Arginine, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Calcium, Chlorophyll, Copper, Cystine, Omega 3, Omega 6, Omega 9, Fiber, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indoleacetonitrile, Isoleucine, Kaempferal, Leucine, Magnesium, Oleic-Acid, Phenylalanine, Potassium, Quercetin, Rutin, Selenium, Stigmasterol, Sulfur, Tryptophan, Tyrosine, Zeatin, Zinc. (Amelia P. Guevara, et al).
Kandungan Senyawa lainnya
Kelor kaya dengan senyawa yang mengandung gula sederhana, rhamnosa dan kelompok yang cukup unik dari senyawa yang disebut glucosinolates dan isothiocyanates (Fahey et al, 2001;.. Bennett et al, 2003). Kulit batang telah dilaporkan mengandung dua alkaloid, yaitu moringine dan moringinine (Kerharo, 1969). Vanili, β-sitosterol [14], β-sitostenone, 4-hydroxymellin dan Asam octacosanoic telah diisolasi dari batang M. oleifera (Faizi et al., 1994a).
Bunga mengandung sembilan asam amino, sukrosa, D-glukosa, alkaloid, lilin, quercetin dan kaempferat; juga kaya akan kalium dan kalsium (Ruckmani et al., 1998). Bunga Kelor juga telah dilaporkan mengandung beberapa flavonoid pigmen seperti alkaloid, kaempherol, rhamnetin, isoquercitrin dan kaempferitrin (Faizi et al., 1994a, Siddhuraju dan Becker, 2003).
Kelor menjadi sumber antioksidan alami yang baik karena kandungan dari berbagai jenis senyawa antioksidan seperti askorbat acid, flavonoid, phenolic dan karotenoid (Anwar et al, 2005;. Makkar dan Becker, 1996). Tingginya konsentrasi asam askorbat, zat estrogen dan β-sitosterol, besi, kalsium, fosfor, tembaga, vitamin A, B dan C, α-tokoferol, riboflavin, nikotinik , asam folat, piridoksin, β-karoten, protein, dan khususnya asam amino esensial seperti metionin, sistin, triptofan dan lisin terdapat dalam daun dan polong yang membuatnya menjadi suplemen makanan yang hampir ideal (Makkar dan Becker, 1996).
Komposisi sterol dari minyak biji kelor terutama terdiri dari campesterol, stigmasterol, β-sitosterol, Δ5-avenasterol dan clerosterol disertai menit jumlah 24-methylenecholesterol, Δ7-campestanol, stigmastanol dan 28-isoavenasterol (Tsaknis et al, 1999.; Anwar dan Bhanger, 2003; Anwar et al, 2005).
Komposisi sterol dari fraksi utama minyak biji Kelor sangat berbeda dengan sebagian besar minyak konvensional yang dikonsumsi (Rossell, 1991). Komposisi asam lemak dari minyak biji Kelor mengandung asam oleat (C18: 1) berkategori tinggi , yaitu sekitar 67,90 % -76,00 %. Disamping itu juga mengandung asam lemak komponen lainnya yang penting seperti, C16: 0 (6.04% -7.80%), C18: 0 (4,14% -7,60%), C20: 0 (2,76% -4.00%), dan C22: 0 (5.00% -6,73%) (Tsaknis et al,.1999, Anwar dan Bhanger, 2003; Anwar et al, 2005).
Telah dilaporkan, Kelor juga merupakan sumber yang baik dari berbagai tokoferol (α-, γ – dan δ -), dengan konsentrasi masing-masing antara 98,82 – 134,42 mg/kg, 27,90 – 93,70 mg/kg, dan 48.00 – 71.16 mg/kg (Anwar dan Bhanger, 2003; Tsaknis et al, 1999.). Antioksidan dapat digunakan sebagai upaya pencegahan terhadap hepatotoksisitas melalui mekanisme mencegah kenaikan MDA dan kenaikan GSH, serta mencegah peningkatan enzim faal hepar dan kerusakan hepar (Soetanto dkk., 2005).
Kelor adalah salah satu dari sangat sedikit makanan yang mengandung klorofil bersamaan dengan nutrisi lainnya begitu banyak (vitamin, mineral, protein, lemak menguntungkan). Sayuran hijau tua dan rempah-rempah seperti selada romaine, bayam, atau peterseli, merupakan sumber yang sangat baik dari klorofil, namun semua itu tidak memberikan banyak nutrisi lainnya seperti halnya Kelor.
Klorofil merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki Kelor. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat manfaat kesehatan yang diturunkan dari makanan hijau adalah fungsi dari kandungan klorofilnya. Saat ini, ada tiga sumber makanan paling penting dan terbaik kandungan klorofilnya yaitu Kelor, rumput Gandum (Wheatgrass) dan rumput Barley.
Kelor mengandung klorofil dengan konsentrasi tinggi. Telah terbukti bahwa manfaat dari sayuran hijau secara langsung dikaitkan dengan konsentrasi kandungan klorofilnya. Itsmoringa.com mempublikasikan bahwa daun Kelor mengandung klorofil pada 6.890 mg/kg bahan kering. Sedangkan Tony horton dalam blognya opensky.com, menyebutkan bahwa dalam 8 gram serbuk daun Kelor mengandung 162 mg klorofil. Saat ini, wheatgrass dianggap unggul karena memiliki konsentrasi klorofil yang lebih besar dari sayuran lainnya. Padahal, Kelor mengandung 4 kali lebih banyak klorofil dibanding wheatgrass.
Kelor, sarat dengan fitonutrien. Istilah “phyto” berasal dari kata Yunani yang berarti tanaman. Fitonutrien merupakan nutrisi nabati yang diyakini memiliki efek mendukung kesehatan. Komponen organik tertentu dari tanaman ini memiliki peran penting dalam membuat tubuh kita bugar. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan teh memiliki fitonutrien yang sedang diteliti oleh komunitas ilmiah mengenai potensi efek-efek positifnya pada kesehatan. Berbeda dengan nutrisi tradisional (protein, lemak, vitamin, mineral), fitonutrien dianggap tidak “penting” bagi kehidupan, sehingga beberapa orang lebih memilih mengkonsumsi “fitokimia”.
Rui Hai Liu, MD, Ph.D., Associate Professor Ilmu Pangan di Cornell University, telah meneliti aktivitas antioksidan dalam berbagai buah-buahan. Dr Liu memperkirakan mungkin ada ribuan fitonutrien dalam makanan nabati, dan bahwa masing-masing bekerja dengan senyawa lain untuk melakuk
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)